Kamis, Juni 07, 2012

Makalah Agama Islam

BAB I

PENDAHULUAN


 

Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk Indonesia serta diklaim sebagai agama pembawa kedamaian. Namun di sisi lain, Islam sering dikaitkan dengan terorisme, serta diidentikkan dengan umatnya yang miskin. Lalu benarkah Islam itu sekedar isya', subuh, dhuhur, asar, serta maghrib saja? Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim mempelajari Islam secara kaffah mulai dari meyakini dengan hati, melaksanakan syariat-syariatnya, hingga menjadikan agama Islam sebagai nafas hidupnya.


 


 

    
 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

BAB II

PERMASALAHAN


 

  1. Apakah pengertian agama itu?
  2. Apakah pengertian Islam itu?
  3. Bagaimanakah metode dalam mengkaji Islam?
  4. Bagaimanakah karakteristik Islam?
  5. Bagaimanakah hubungan antar ruang lingkup dalam ajaran Islam?
  6. Bagaimanakah bunyi dalil Naqli maupun Aqli yang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang benar dan diridhoi Allah?


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

BAB III

PEMBAHASAN


 

  1. Pengertian Agama
    1. Definisi Agama
    1. Menurut Bahasa
  • Secara etimologi, kata agama berasal dari bahasa Sanskrit yang artinya menguasai, ketaatan, dan balasan.
  • Dalam bahasa Arab, agama dikenal dengan kata Din yang mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, dan balasan.
  • Agama juga dikenal dengan kata religi dari bahasa Eropa
  1. Menurut Istilah

    Secara terminologi, agama diartikan sebagai suatu kumpulan keyakinan, hukum, dan norma yang akan mengantarkan manusia kepada kebahagiaan hidup dunia-akherat.

    Drs. Sidi Gazalba mengartikan agama sebagai kepercayaan pada hubungan manusia dengan sang Kudus, dihayati sebagai hakikat yang ghaib, hubungan yang menyatakan diri dalam bentuk serta sistem kultus dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.


     

    1. Unsur Agama

      Prof. Dr. Harun Nasution (1999) menyatakan bahwa suatu kepecayaan dapat disebut agama jika memiliki minimal empat unsur di bawah ini:

      1. Unsur keyakinan atau kepercayaan (credial)
      2. Unsur penyembahan atau peribadatan (ritual)
      3. Unsur aturan atau tata cara dalam peribadatan (ritusi)
      4. Respons yang bersifat emosional dari manusia (feel)


         

    2. Tujuan Beragama

      Semua agama mempunyai tujuan akhir yang sama yakni selamat, bahagia, dan sejahtera hidupnya fid dunya wal akhirah.


 

  1. Manfaat Beragama

    Ketika seseorang menjadikan agama sebagai pedoman hidup (way of life) serta terbiasa menjalankan segala peraturannya tanpa pengawasan, maka jelaslah ada manfaat besar yang akan diperolehnya. Manfaat tersebut antara lain:

  • Seseorang akan mempunyai pendirian yang kokoh serta mampu berfikiran positif
  • Manusia akan memiliki ketentraman jiwa terlebih ketika dirundung masalah
  • Agama menjadikan manusia untuk menegakkan kebenaran dan membasmi kejahatan
  • Agama juga membebaskan manusia dari perbudakan materi yang bersifat duniawi (Moh. Rifai:1984)


     

  1. Pengertian Islam
    1. Menurut bahasa

      Dari segi etimologi, istilah Islam diambil dari bahasa Arab:

  • Aslama Yuslimu    : berserah diri, taat, patuh, tunduk

        "Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan". (QS.Al iImran:183)

  • Assilm        : perdamaian, ketentraman, kerukunan, keamanan

        " Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepada-Nya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al-Anfal:61)

  • Assalam        : selamat, sejahtera, bahagia

        Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya." (QS. Az-Zumar:73)

  • Salimun        : suci dan bersih

        "(lngatlah) ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci"[1279]

        [1279]. Maksud datang kepada Tuhannya ialah mengikhlaskan hatinya kepada Allah dengan sepenuh-penuhnya. (QS. Ash-Shoffat:84)

Dari definisi secara etimologi tersebut, terkandung makna esensial tentang komitmen seorang muslim terhadap islamnya, yaitu mengaku islam:

  1. Wajib berserah diri, tunduk, patuh, dan taat hanya kepada Allah SWT
  2. Harus dapat menciptakan kedamaian dan kerukunan di lingkungannya
  3. Harus dapat menciptakan keselamatan dan kesejahteraan hidup di lingkungan masyarakat
  4. Harus dapat menjaga kebersihan dan kesucian (kehormatan) dirinya dan lingkungannya


 

  1. Menurut terminologi
  • Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada manusia melalui Rasul-Nya, yang berisi hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam semesta. (Achmad Muhammad Al Masdosy)
  • Islam is needed much more than a system of theology. It is complete civilization. (Islam adalah lebih dari satu system agama saja. Ia adalah suatu kebudayaan yang lengkap) (H.AR.Gibb)


 

  1. Metode dalam Mengkaji Islam

    Untuk memahami agama Islam agar menjadi muslim yang mantap dan yakin dengan Islamnya hendaknya memahami Islam secara Khaffah / menyeluruh. Menurut Nasruddin Razaq dalam bukunya Dinul Islam, ada empat metode dalam mengkaji Islam yang benar, yaitu:

  • Islam harus dikaji dari sumber asli (Al-Qur'an dan Al-Hadist)
  • Islam harus dikaji secara integral, bukan parsial
  • Islam harus dikaji dari kepustakaan muslim / sarjana Islam
  • Jangan mengkaji Islam dari kenyataan hidup / realita umatnya.


     

  1. Karakteristik Islam

    Menurut Yusuf Qordawi(1996:16) dalam bukunya karakteristik Islam, menjelaskan bahwa agama Islam memunyai beberapa ciri-ciri khusus, diantaranya:

  • Rabbaniyah, yaitu agama yang langsung berhubungan dengan Tuhan dan tujuan akhirat (limit goal) adalah berhubungan baik dengan Tuhan. Manusianya disebut manusia Rabbani.

    "Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya". (QS Ali Imron: 79)

    [208]. Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t.

  • Insaniyah, yaitu agama yang sesuai dengan jiwa manusia. Semua perintah dan larangan-Nya bermanfaat untuk manusia itu sendiri. Jadi, islam sangat menekankan kemanusiaan (memanusiakan manusia).

    "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS Al-Ankabut:45)

  • Syumuliyah,yaitu agama yang berlaku secara universal (seluruh umat manusi) artinya agama yang berlaku bagi semua zaman, semua kehidupan, semua tempat, serta dapat diterima oleh semua manusia di dunia sampai akhir masa. Dengan kata lain islam adalah agama Rahmatal Lil Alamin.

    "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (QS Al-Anbiyaa':107)

  • Wasatiyah, yaitu agama yang bersifat moderat (pertengahan) artinya agama yang mengajarkan kepada pemeluknya agar tidak condong pada kehidupan materi saja atau ukhrowi saja. Akan tetapi, dapat memperhatikan keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat, spiritual maupun material.

    "Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka"[127]". (QS Al-Baqarah:201)

    [127]. Inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim


 

  1. Hubungan antara Aqidah, Syariah, dan Akhlaq sebagai Ruang Lingkup Ajaran Islam
  2. Ruang lingkup agama Islam

    Menurut Endang Saifuddin Anshory dalam bukunya Kuliah Al-Islam, agama Islam yang universal ajarannya terdiri dari tiga bagian:

  • Akidah: keimanan atau keyakinan, meliputi enam rukun iman
  1. Uluhiyyah: mengesakan Allah dalam ibadah, yakni beribadah hanya kepada Allah dan karena-Nya semata.
  2. Rububiyyah: mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya, yakni mengimani dan meyakini bahwa hanya Allah yang mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta ini.
  3. Asma Wasifat: mengesakan Allah dalam asma dan sifat-Nya, artinya mengimani bahwa tidak ada mahkluk yang serupa dengan Allah, dalam dzat, asma, maupun sifat.
  • Syariah: aturan hukum, mencakup hablum minallah (ibadah) dan hablum minannas.
  1. Ibadah (Mahdhan): ibadah dalam arti sempit, yaitu aktivitas atau perbuatan yang berhubungan langsung dengan sang Kholiq serta sudah ditentukan syarat dan rukunnya, meliputi bersuci (thaharah), sholat, puasa, zakat, dan haji.
  2. Mu'amalah (Ghoir Mahdhan): ibadah dalam arti luas, yaitu aktivitas atau perbuatan yang berhubungan dengan sesama manusia serta sudah ditentukan syarat dan rukunnya, meliputi sistem keluarga (munakahat), sistem ekonomi (mu'amalat), sistem politik (fiqih siasah), system pembagian harta pusaka (mawarist), hukum perdata, hukum pidana (jinayat), serta pengembangan IPTEK islam.
  • Akhlak: etika atau moral tentang tingkah laku manusia terhadap Tuhannya dan sesama mahkluk-Nya.

    Apabila seorang muslim dapat mengaktualisasikan ketiga ajaran islam tersebut dalam kehidupan sehari-hari maka islamnya disebut islam Khaffah atau islam sempurna. "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu". (QS Al-Baqarah:208)


 

  1. Hubungan akidah, syariah, dan akhlak

    Allah memberikan ilustrasi, tentang hubungan antara akidah, syariah, dan akhlak, diumpamakan seperti hubungan antara akar, batang, dan buah (kasajarotin thoyyibah) antara yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan. Seperti yang terkandung dalam surat Ibrahim ayat 24-27:

    "24. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baikseperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

    25. pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

    26. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.

    27. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."

  2. Dalil Naqli dan Dalil Aqli
    1. Dalil Naqli

    Dalam surat Al-Maidah ayat ketiga disebutkan:

    "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini[397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".

    1. Dalil Aqli

      Al-Qur'an yang telah diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk manusia merupakan bukti konkret bahwa Islam merupakan agama yang haqiqi. Sebagaimana kita tahu, Al-Qur'an tak pernah berubah sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW hingga sekarang. Islam juga merupakan agama universal yang kebenaran nilai-nilainya dapat diterima oleh suara hati manusia. Didalamnya telah diatur berbagai aspek kehidupan manusia mulai dari syariah hingga hubungan dengan semua makhluk dengan sangat indah. Oleh karena itu, tak ada lagi hal yang dapat meragukan keabsahan Islam.

»»  READMORE...

Jumat, Januari 06, 2012

Program Invers dan Determinan Matriks

program invers_dan_determinan;
uses wincrt;
var matrik,adjoin:array[1..2,1..2] of integer;
det,i,j:integer;
begin for i:=1 to 2 do
begin writeln('masukkan baris ',i,' matrik');
readln(matrik[i,1],matrik[i,2]);
end;
writeln;
writeln;
writeln('bentuk matrik');
for i:=1 to 2 do
begin for j:=1 to 2 do

write(matrik[i,j]:5);
writeln;
end;
writeln;
writeln;
writeln('adjoin matrik');
adjoin[1,1]:=matrik[2,2];
adjoin[1,2]:=-matrik[1,2];
adjoin[2,1]:=-matrik[2,1];
adjoin[2,2]:=matrik[1,1];
begin for i:=1 to 2 do
begin write('|');
for j:=1 to 2 do
begin write(' ',adjoin[i,j],' ');
if j = 2 then write('|');
end;
writeln;
end;
writeln;

det := (matrik[1,1] * matrik[2,2]) - (matrik[1,2] * matrik[2,1]);
writeln; writeln;

writeln('determinan matrik=', det);writeln;
writeln; writeln;
begin
writeln('invers matrik');
begin
for i := 1 to 2 do begin
write('|');
for j := 1 to 2 do begin
write(' ',adjoin[i,j]/det:0:0,' ');
if j = 2 then write('|');
end;
write;
writeln;
writeln;
end;
end;
end;
end;
end.
»»  READMORE...

Program Matriks di Pascal

program matrik_kali;
uses wincrt;
var a,b,c: array[1..10,1..10] of real;
i,j,k,baris1,kolom1,baris2,kolom2:integer;

begin
writeln('ukuran matrik A ');
read(baris1,kolom1);
write('masukan nilai matrik');
for i:=1 to baris1 do
for j:=1 to kolom1 do
read(a[i,j]);

write('ukuran matrik B ');
read(baris2,kolom2);
writeln('masukan nilai matrik');
for i:=1 to baris2 do
for j:=1 to kolom2 do
read(b[i,j]);


if kolom1=baris2 then
for i:=1 to baris1 do
for j:=1 to kolom2 do
begin
c[i,j]:=0;
for k:=1 to kolom1 do
c[i,j]:=c[i,j]+a[i,k]*b[k,j];
end
else
write('ukuran matrix tidak sesuai syarat');

writeln('hasil perkalian');
for i:=1 to baris1 do
begin
for j:=1 to kolom2 do
write(c[i,j]:0:0,' ');
writeln
end;
begin if (baris1=baris2) and (kolom1=kolom2) then
begin
for i:=1 to baris2 do
for j:=1 to kolom2 do
c[i,j]:= a[i,j]+b[i,j]
end
else
writeln('ukuran matrik tidak sama');

writeln('hasil penjumlahan');
for i:=1 to baris1 do
begin
for j:=1 to kolom1 do
write(c[i,j]:0:0,' ');
writeln;
end;
end;
begin if (baris1=baris2) and (kolom1=kolom2) then
begin
for i:=1 to baris2 do
for j:=1 to kolom2 do
c[i,j]:= a[i,j]-b[i,j]
end
else
writeln('ukuran matrik tidak sama');

writeln('hasil pengurangan');
for i:=1 to baris1 do
begin
for j:=1 to kolom1 do
write(c[i,j]:0:0,' ');
writeln;
end; end; end.
»»  READMORE...

Program Pascal Terapan

program kombinasi_faktorial;

uses wincrt;

var

fn,fk,fn_k,Kombinasi:real;

i,n,k:integer;

begin

write('Masukkan bilangan n =');readln(n);

write('Masukkan bilangan k =');readln(k);

fn:=1;

fk:=1;

fn_k:=1;

for i:= 2 to n do{Menghitung n faktorial}

fn:=fn*i;

for i := 2 to k do{Menghitung k faktorial}

fk:=fk*i;

for i:= 2 to (n-k) do{ menghitung n-k faktorial}

fn_k:=fn_k*i;

kombinasi:=fn/(fk*fn_k);

writeln(n,' Kombinasi ',k, ' = ',Kombinasi:0:0);

end.


 

Program Deret_mencari_suku_ke_n;

uses wincrt;

Var

i:integer;

y,jum:real;

begin

clrscr;

jum:=0;

i:=0;

while jum <= 1.9999 do

begin

i:=i+1;

y:=1/exp((i-1)*ln(2));

jum:=Jum+y;

writeln(y:0:4);

end;

writeln('Jumlah deret 1.9999 diperoleh Jika Banyak suku = ',i);

end.


 

Program Menghitung_Koefisien_Persamaan_Regresi;

uses wincrt;

type data=array[1..100]of integer;

var

x,y :data;

N,d,j :Integer;

ratax,ratay :real;

SXY,SX,SX2,SY:real;

A,B :real;

Procedure Regressi;

begin

N:=0;

repeat

write('Nilai data x= ');readln(d);

if d<>0 then begin

N:=N+1;

x[N]:=d;

write('Nilai data y = ');readln(y[N]);

end;

until d=0;

SXY:=0; SX:=0; SX2:=0; SY:=0;

for j:= 1 to N do

begin

SXY:=SXY+x[j]*y[j];

SX:=SX+x[j];

SY:=SY+y[j];

SX2:=SX2+x[j]*x[j];

end;

A:=((SX2-(SX)*SY))/N;

A:=A/(SX2-(SX*SX)/N);

ratay:=SY/N;

ratax:=SX/N;

B:=ratay-A*rataX;

writeln('N= ',N);

writeln('Jumlah x= ',SX:0:2);

writeln('Jumlah y= ',SY:0:2);

writeln('Jumlah x dikali y =',SXY:0:2);

writeln('Jumlah x kwadrat=',SX2:0:2);

writeln('Rata-rata x=',ratax:0:2);

writeln('Rata-rata y=',ratay:0:2);

writeln('Y= ', A:0:2,'X- ', B:0:2);

end;

begin

regressi;

end.

*note:untuk berhenti memasukkan data, masukkan karakter '0' pada data x


 

program mendeteksi_bil_prima;

uses wincrt;

var

bil,i,x :word;

prima :boolean;

batas :integer;

lagi :char;

begin

repeat

clrscr;

write('Masukkan bilangan :');read(bil);

batas:=round(sqrt(bil))+1;

prima:=true;

if (bil=2 ) or (bil=3) then

prima:=true

else

for i:= 2 to batas do

if bil mod i = 0 then

prima:=false;

if prima = true then

writeln(bil,' Adalah prima')

else

writeln(bil,' Bukan prima');

write('Lagi......[Y/T]');lagi:=upcase(readkey);

writeln(lagi);

until lagi <> 'Y';

end.

»»  READMORE...

Program Pascal Terapan dengan Array

Program Menghitung_Banyak_Vokal ;

uses wincrt;

var

nama :string;

i,vok :integer;

BEGIN

clrscr;

vok:=0;

write('Banyak Vokal dalam kalimat berikut =');readln(nama);

for i:=1 to length(nama) do

case nama[i] of

'A','a','U','u','I','i','E','e','O','o':vok:=vok+1;

end;

writeln('Jumlah Vokalnya :',vok);

READLN;

END.


 

program banyak_huruf_dalam_kalimat;

uses wincrt;

var n:array[1..26] of integer;

i,j:integer;

kata : String;

begin

for i:=1 to 26 do n[i]:=0;

write('Ketikkan sebuah kalimat : ');readln(kata);

for i:=1 to length(kata) do

for j:=1 to 26 do

if ord(upcase(kata[i]))=64+j then

inc(n[j]);

for i:=1 to 13 do

writeln(chr(64+2*i-1),' = ',n[2*i-1],' ',chr(64+2*i),' =

',n[2*i]);

end.


 

Program menghitung_sigma_data;

uses wincrt;

var

x:array[1..10] of integer;

i,jum,n : integer;

begin

clrscr;

jum:=0;

write('Masukkan data =');readln(n);

for i:= 1 to n do

begin

write('Data ke-',i ,'=');readln(x[i]);

jum:=jum+x[i];

end;

writeln('Jumlah = ',jum);

end.


 

Program mencari_suku_ke_i_deret_fibonacci;

uses wincrt;

var

x:array[1..100] of integer;

i,n:integer;

lagi:char;

function fibo(n:integer):integer;

begin

if (n = 1) or (n=2) then

fibo:=1

else

fibo:=fibo(n-1)+fibo(n-2);

end;

begin

repeat

write('Suku deret Fibonacci keberapa :');readln(n);

writeln('Suku ke ', n,' =', fibo(n));

write('Lagi ......[Y/T]');lagi:=upcase(readkey);

writeln(lagi);

until lagi <> 'Y';

end.


 

program mencari_mean_data;

uses wincrt;

var

x:array[1..10] of integer;

i,n,jum,njum:integer;

rata:real;

begin

clrscr;

jum:=0;

write('Masukkan banyak data =');readln(n);

for i:= 1 to n do

begin

write('Masukkan data ke-',i, '=');readln(x[i]);

jum:=jum+x[i];

njum:=njum+1;

Rata:=jum/njum;

end;

writeln('Jumlah = ',jum);

writeln('Rata-rata = ',rata:0:2);

end.


 

Program Nilai_Maximum_Minimum;

uses wincrt;

var a : array[1..100] of integer;

b,c : integer; jumlah:longint;

min,max : real;

begin

writeln('Mencari Nilai Maximum dan Minimum');

writeln('=================================');

write('Banyak Data yang akan diinput : ');read(b);

jumlah:=0;

for c:=1 to b do

begin

write('Masukkan data ke-',c,' = ');readln(a[c]);

jumlah:=jumlah+a[c];end;

begin

max:=a[1];

min:=a[1];

for c:=2 to b do

if a[c]>max then max:=a[c]

else if a[c]<min then min:=a[c];{mencari nilai maximum dan

minimum}

writeln('');

writeln('Nilai Minimum = ',min:0:2);

writeln('Nilai Maximum = ',max:0:2);

readln;

end;

end.

»»  READMORE...

Program Pascal Menggunakan Array

Mencari Deret fibonacci dengan Array

1 1 2 3 5 8 ...



program fibonacci;

uses wincrt;

var

i,n: integer;

deret: array[1..100] of integer;

begin

clrscr;

write('banyaknya suku =');

readln(n);

writeln;

for i := 1 to n do

begin

if (i = 1) or (i = 2) then

begin

deret[i]:=1;

write(deret[i],' ');

end

else

begin

deret[i]:=deret[i-2]+deret[i-1];

write(deret[i], ' ');

end;

end;    

end.



Membaca Karakter dari Belakang

program balik_nama;
uses wincrt;
Var
I : word ;
Nama : string [255] ;
Begin
Write ( 'Nama Anda ?' ) ; readln ( Nama ) ;
Writeln ;
Writeln ( 'Nama Anda jika dibaca terbalik adalah : ' );
For I := ord (Nama [0] ) downto 1 do
Write (Nama [I] ) ;
End.


Mencari Deret Segitiga Pascal dengan Array

program deret_segitiga_pascal;
uses wincrt;

var num:array[1..100] of longint;

i,j,n,batas:integer;

begin

writeln('deret segitiga pascal');

write('mencari deret segitiga pascal hingga pangkat ke n=');readln(n);

num[1]:=1;

writeln(1);

for i:=1 to n do

begin

batas:=(i+1) div 2;

if not odd(i) then

num[batas+1]:=num[batas]*2;

for j:=batas downto 2 do

num[j]:=num[j]+num[j-1];

for j:=1 to batas do

write(num[j],' ');

if not odd(i) then write(num[batas+1],' ');

for j:=batas downto 1 do

write(num[j],' ');

writeln;

end;

end.

end;    

end.


Mencari Bilangan Prima hingga bilangan n

Program Bilangan_Prima;

Uses wincrt;

Var

Prima : Array[1..100] of Integer;

i,j,n : Integer;

bil : Integer;

Begin

write ('mencari bilangan prima hingga n =');

readln (n);

ClrScr;

For i := 2 to n Do

Begin

Prima[i]:=i;

For j:= 2 to i-1 Do

Begin

bil := (i mod j);

If bil = 0 then Prima[i]:=0;

End;

If Prima[i]<> 0 Then Write(Prima[i],' ');

End;

End.



Mencari Karakter ke-i

Program mencari_karakter_ke_i;

Uses wincrt;

Var

Nama : string;

i : Integer;

Begin

write ('nama Anda: ');

readln (nama);

For i:= 1 to Length(nama) Do

Writeln('karakter ke-',i,' dari ',Nama,'= ',Nama[i]);

End.

Mencari Banyaknya Karakter

Program Hitung_Huruf;
Uses WinCrt;
Var
Teks : string;
banyak : array['A'..'Z'] of byte;
i : byte;
begin
Write('Masukkan Suatu Kalimat :');
Readln(Teks);
for i:=1 to length(teks) do
banyak[upcase(teks[i])]:=banyak[upcase(teks[i])]+1;
for i:=1 to 26 do
if (banyak[upcase(chr(64+i))]<>0) then
writeln(upcase(chr(64+i)),' banyaknya
=',banyak[upcase(chr(64+i))]);
end.
»»  READMORE...

Program Pascal Konversi Bilangan dan Nilai

Program Konversi_Bilangan_Desimal_ke_Biner;

uses wincrt;

var

des,rita :integer;

bin :string;

lagi :char;

begin

repeat

clrscr;

write('Masukkan bilangan Desimal =');read(des);

rita:=des;

bin:=' ';

repeat

if(des mod 2 =0) then

bin:='0'+bin

else

bin:='1'+bin;

des:=des div 2;

until des = 0;

writeln(' (',rita,') desimal =' ,bin,' (biner)');

write('Lagi ...... [Y/T]');lagi:=upcase(readkey);

writeln(lagi);

until lagi <> 'Y';

end.


 

Program Konversi_Bilangan_Desimal_ke_Heksadesimal;

Uses WinCrt;

Var

des,desi : integer;

Heks,temp : String;

Begin

Write('Masukkan Suatu Bilangan Desimal :');Readln(des);

desi:=des;

Heks:='';

repeat

if (des mod 16 < 10) then Heks:=chr(48+ des mod 16)+Heks

else Heks:=chr(55+ des mod 16)+Heks;

des:=des div 16;

writeln(des:4,Heks:20);

until des=0;

writeln('(',desi,') desimal =',Heks,' (Heksadesimal)');

end.


 

Program konversi_bilangan_heksadesimal_ke_desimal;

Uses WinCrt;

Var

des,desi : string;

i, z,j,jlh,jlh1,a,z1,a1,K : longint;

x,y : integer;

Begin

Write('Masukkan Bilangan Heksadesimal :');Readln(des);

desi:=des;

writeln(des);

jlh:=0;

K:=0;

for i:= length(des) downto 1 do

begin

if (des[i] in ['A','B','C','D','E','F']) THEN

begin

a:=ord(des[i])-55;

a1:=i-1;

if i= length(des) then z:=a

else

begin

z1:=1;

K:=K+1;

for j:=1 to K do

z1:=z1*16;

z:=z1*a;

writeln(z1);

end;

end

else

begin

val(des[i],x,y);

if i= length(des) then z:=x

else BEGIN

K:=K+1;

if x=0 then z:=0

else

begin

z1:=1;

for j:=1 to K do

z1:=z1*16;

z:=x*z1;

end;

end; END;

Jlh:=jlh+z

end;

writeln('(',desi,') Heksadesimal =',jlh,' (desimal)');

end.


 

Program konversi_bilangan_desimal_ke_romawi;

Uses WinCrt;

Const

Rom : array [1..13] of String =

('M','CM','D','CD','C','XC','L','XL','X','IX','V','IV','I');

Des : array [1..13] of integer =

(1000,900,500,400,100,90,50,40,10,9,5,4,1);

Var

Bil,i,Bil1 : Integer;

Roma : String;

Begin

Write('Masukkan Suatu Bilangan [1..3999] : ');

Readln(Bil);

Bil1 := Bil;

if (Bil > 0) and (Bil < 4000) then

Begin

For i:=1 to 13 do

Begin

while (Bil >= Des[i]) do

Begin

Bil := Bil - Des[i];

Roma := Roma + Rom[i]

End;

End;

Write('Desimal ',Bil1,' Romawinya ',Roma)

end

else

Writeln('Tidak Diketahui Simbol Romawinya.....');

End.


 

Program Koversi_nilai;

uses wincrt;

var

nilai :integer;

lagi :char;

begin

repeat

clrscr;

Write('Masukkan nilai :');readln(nilai);

case nilai of

81..100 :writeln('A');

61..80 :writeln('B');

41..60 :writeln('C');

21..40 :writeln('D');

0..20 :writeln('E');

else

writeln('Salah nilai');

end;

write('Lagi.....[Y/T]');lagi:=upcase(readkey);

writeln(lagi);

until lagi <> 'Y';

end.

»»  READMORE...

Program Pascal dengan Loopingan

program faktorial;

uses wincrt;

var

faktor :real;

i,n :integer;

begin

write('Masukkan bilangan n =');readln(n);

faktor:=1;

for i:= 2 to n do{Menghitung n faktorial}

faktor:=faktor*i;

writeln(n,' Faktorial = ',faktor:0:0);

end.


 


 

program pangkat;

Uses Wincrt;

Function Pkt(X :real;n : integer):real;

var t : real;

m : integer;

Begin

m:=abs(n);

if (x<>0) and (n=0) then pkt:=1

else if n >0 then

pkt:=x*pkt(x,n-1)

else if (n < 0) then pkt := 1/(x*pkt(x,m-1));

end;

var x : real;

n : integer;

begin

write('Bilangan yang dipangkatkan : ');readln(x);

write('Bilangan pangkat : ');readln(n);

writeln(x:5:2,' Pangkat ',n,' = ',Pkt(x,n):8:3);

end.


 

program kalkulator;

uses wincrt;

var n1,n2,p,h:real;

begin

writeln('Program Kalkulator');

writeln('==================');

write('Masukkan Nilai Pertama= ');readln(n1);

write('Masukkan Nilai Kedua= ');readln(n2);

writeln('Pilih Operasi:');

writeln('1 --> Perkalian');

writeln('2 --> Pembagian');

writeln('3 --> Penjumlahan');

writeln('4 --> Pengurangan');

write('Pilihan anda [1..4]= ');readln(p);

if p=1 then h:=n1*n2;

if p=2 then h:=n1/n2;

if p=3 then h:=n1+n2;

if p=4 then h:=n1-n2;

writeln('Hasil Operasinya Adalah= ',h:0:2);

readln;

end.

»»  READMORE...

Program Pascal Sederhana

Program Menghitung_Luas;

uses wincrt;

Var P, L, Luas :Real;

Begin

writeln('Program Menghitung Luas Persegi Panjang');

writeln('=======================================');

write('Panjang = ');

readln(P);

write('Lebar = ');

readln(L);

writeln;

Luas:=P*L;

writeln('Jadi Luasnya=',Luas:0:2);

readln;

End.


 

Program Menghitung_Volume_Luas_Permukaan_Bola;

uses wincrt;

Var Luas,R,V :Real;

Begin

writeln('Program Menghitung_Volume_Luas_Permukaan_Bola');

write('Jari-jari = '); {Masukan Nilai Jari2}

readln(R);

Luas:=4*pi*R*R;

V:=4/3*pi*R*R*R;

writeln('Jadi Volumenya = ',V:0:2);

writeln('Jadi Luasnya = ',Luas:0:2);

readln;

End.


 

program menentukan_positif_negatif;

uses wincrt;

var pos,neg,data : integer;

Begin

Repeat

write('Data = ');readln(data);

if (data>0) then inc(pos);

if (data<0) then inc(neg);

until (data=0);

Writeln('Nilai Positifnya = ',pos);

Writeln('Nilai negatifnya = ',neg);

end.

»»  READMORE...

Materi Array

A. Array

Array (larik) menyatakan tipe data terstruktur yang berupa kumpulan elemen-elemen

dengan tipe data yang sama. Tipe Array dapat ditulis sebagai berikut:

Array [Indeks_1,…,Indeks_n] of Tipe_Dasar


 

Array Dimensi Satu

Array berdimensi satu merupakan array dengan ciri memiliki tipe indeks hanya satu buah.

Contoh deklarasi variabel dengan tipe array berdimensi satu:

VAR X : ARRAY[1..10] of Integer;

Untuk menyimpan suatu nilai kedalam lokasi array, dapat dilakukan dengan instruksi :

D[i]:=nilai;

atau

READLN(D[i]);

Sedangkan untuk menampilkan nilai yang ada di salah satu elemen array dapat dengan cara:

WRITELN(D[i]); dimana i adalah indeks elemen array


 

Array Dimensi Dua

Array berdimensi dua merupakan array dengan ciri memiliki tipe indeks dua buah. Contoh

deklarasi variabel dengan tipe array berdimensi dua:

VAR Y : ARRAY[1..5,1..10] of Integer;

Untuk menyimpan suatu nilai kedalam lokasi array, dapat dilakukan dengan instruksi :

D[i,j]:=nilai;

atau

READLN(D[i,j]);

Sedangkan untuk menampilkan nilai yang ada di salah satu elemen array dapat dengan

cara:

WRITELN(D[i,j]); dimana i,j adalah indeks elemen array


 

Contoh :

1. Menghitung rata-rata dari n buah data

PROGRAM RATA2;

USES WINCRT;

VAR

I,N :INTEGER;

RATA:REAL;

DATA:ARRAY [1..50] OF REAL;

BEGIN

WRITE ('BANYAKNYA DATA=');

READLN(N);

FOR I:=1 TO N DO

BEGIN

READLN(DATA[I]);

END;

RATA:=0;

FOR I:=1 TO N DO

BEGIN

RATA:=RATA+DATA[I];

END;

WRITELN('RATA-RATA=',RATA/N);

END.


 

»»  READMORE...

Materi Pernyataan Perulangan

Pernyataan perulangan adalah pernyataan yang akan menjalankan pernyataan yang

mengikutinya secara berulang sampai syarat tertertentu terpenuhi. Ada 3 buah pernyataan

perulangan, yaitu FOR, WHILE dan REPEAT.


 

A. Statement FOR

Statement FOR adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses

pengulangan, dimana jumlah pengulangannya sudah diketahui.

Bentuk dari statement FOR adalah:

FOR {Variabel} := {Nilai Awal} TO {Nilai Akhir} DO

BEGIN

{Statement 1}

{Statement 2}

....

{Statement n}

END;

Jika Nilai Awal < Nilai Akhir gunakan statement FOR TO DO. Sedangkan jika Nilai

Awal > Nilai Akhir gunakan statement FOR DOWNTO DO.

Contoh :

Ingin dibuat program untuk menampilkan deret berikut:

1,3,5,7,.......suku ke-n


 

PROGRAM DERET;

USES WINCRT;

VAR I, N:INTEGER;

BEGIN

READLN(N);

FOR I:=1 TO N DO

WRITE(2*I-1, ' ');

END.


 

Contoh :

Ingin dibuat program untuk menampilkan huruf 'M' hingga 'A':

PROGRAM HURUF;

USES WINCRT;

VAR I:CHAR;

BEGIN

FOR I:='M' DOWNTO 'A' DO

WRITELN(I);

END.


 

B. Statement FOR Bersarang

Untuk menangani masalah tertentu, ada kemungkinan statement FOR yang digunakan

lebih dari satu dan statement FOR yang satu dapat berada didalam statement FOR yang

lain. Bentuk yang seperti ini disebut FOR Bersarang (nested FOR)

Contoh :

Ingin dibuat program untuk menampilkan bentuk seperti berikut ini:

*

**

***

****


 

PROGRAM TAMPIL;

USES WINCRT;

VAR

I,J:INTEGER;

BEGIN

FOR I:=1 TO 4 DO

BEGIN

FOR J:=1 TO I DO

WRITE('*');

WRITELN;

END;

END.


 

C. Statement WHILE

Statement WHILE adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses

pengulangan, dimana pengulangan akan terus dilakukan jika kondisi tertentu dipenuhi.

Jika banyaknya pengulangan diketahui tapi kenaikan atau penurunan pengulangan

tidak sebesar satu, statement IF tidak cocok untuk digunakan. Sebagai alternatif dapat

digunakan statement WHILE atau REPEAT. Sedangkan jika banyaknya pengulangan

tidak diketahui maka statement IF tidak dapat digunakan, sehingga harus digunakan

statement WHILE atau REPEAT. Bentuk dari statement WHILE adalah:

WHILE {Kondisi} DO

BEGIN

{Statement 1}

{Statement 2}

....

{Statement n}

END;

Contoh :

Ingin dibuat program untuk menampilkan deret berikut:

1,3,5,7,.......suku ke-n


 

PROGRAM DERET;

USES WINCRT;

VAR

N,I : INTEGER;

BEGIN

READLN(N);

I:=1;

WHILE I <= N DO

BEGIN

WRITE(2*I-1, ' ');

I:=I+1;

END;

END.


 

D. Statement WHILE untuk Jumlah Pengulangan Yang Diketahui

Statement WHILE dapat digunakan untuk pengulangan dengan jumlah pengulangan yang

diketahui. Selain untuk pengulangan dengan kenaikan dan penurunan sebesar 1, statement

WHILE dapat digunakan juga pada pengulangan dengan kenaikan dan penurunan tidak

sebesar 1.

Contoh:

Program untuk pengulangan dengan kenaikan sebesar 1 atau menggantikan perintah:

For i:=1 to 20 do writeln(i)

Program Ulang;

Uses Wincrt;

Var

i:integer;

Begin

I:=1; {nilai awal}

While i<= 20 do

Begin

Writeln(i);

i:=i+1; {menaikkan nilai i}

End;

End.

Yang Perlu Diingat !

• Ada nilai awal terhadap variabel penghitung, yaitu: i:=1

• Ada pertambahan nilai terhadap variabel penghitung, yaitu: i:=i+1

• Ada kondisi yang menyebabkan pengulangan berhenti, yaitu: While i<= 20 do


 

Contoh:

Program untuk pengulangan dengan penurunan sebesar 1 atau menggantikan perintah:

For i:=20 downto 1 do writeln(i)

Program Ulang;

Uses Wincrt;

Var

i:integer;

Begin

I:=20; {nilai awal}

While i>0 do {program akan berhenti jika sampai pada nilai 0}

Begin

Writeln(i);

i:=i-1; {menurunkan nilai i}

End;

End.


 

Contoh:

Program untuk menampilkan bilangan real dari 1 sampai 10 dengan kenaikan sebesar 0.5.

Program Ulang;

Uses Wincrt;

Var

i:real;

Begin

I:=1; {nilai awal}

While i<= 10 do

Begin

Writeln(i:5:2); {2 digit dibelakang desimal}

i:=i+0.5; {menaikkan nilai i}

End;

End.


 

F. Statement WHILE untuk Jumlah Pengulangan Yang Tidak Diketahui

Dalam proses pengulangan selalu ada kondisi yang mengkontrol pengulangan tersebut

untuk berhenti. Kontrol pengulangan tidak selalu melibatkan variabel penghitung.

Contoh:

Program untuk menampilkan karakter yang dimasukkan lewat keyboard secara berulangulang

hingga karakter '*' dimasukkan.

Program Ulang;

Uses Wincrt;

Var

x:char;

Begin

x:='a';

While x <> '*' do {program hanya akan berhenti jika kita masukkan karakter'*'}

Begin

Writeln('Masukkan bilangan: ');

Readln (x);

End;

End.


 

G. Statement WHILE Bersarang (Nested WHILE)

Sama halnya dengan statement FOR, untuk menangani masalah tertentu, ada kemungkinan

statement WHILE yang digunakan lebih dari satu dan statement WHILE yang satu dapat

berada didalam statement WHILE yang lain.

Contoh :

Ingin dibuat program untuk menampilkan bentuk seperti berikut ini:

*

**

***

****

…………


 

PROGRAM TAMPIL;

USES WINCRT;

VAR

I,J,B,K:INTEGER;

BEGIN

WRITE ('BANYAKNYA BARIS=');

READLN(B);

I:=1;

WHILE I <=B DO {program berjalan sesuai dengan banyaknya baris yang kita inginkan}

BEGIN

J:=1;

WHILE J <=I DO

BEGIN

WRITE('*');

J:=J+1;

END;

WRITELN;

I:=I+1;

END;

END.


 

H. Statement REPEAT

Statement REPEAT adalah suatu perintah yang berfungsi untuk melakukan proses

pengulangan, dimana pengulangan akan berhenti jika kondisi yang tertulis di akhir

pengulangan dipenuhi. Sintak dari statement REPEAT adalah:

REPEAT

{Statement 1}

{Statement 2}

....

{Statement n}

UNTIL {Kondisi};

Contoh :

Ingin dibuat program untuk menampilkan deret berikut:

1,3,5,7,.......suku ke-n


 

PROGRAM DERET;

USES WINCRT;

VAR

N,I:INTEGER;

BEGIN

READLN(N);

I:=1; {ada nilai awal yg harus diberikan}

REPEAT

WRITE(2*I-1, ' ');

I:=I+1;

UNTIL I > N;

END.


 

I. Statement REPEAT untuk Jumlah Pengulangan Yang Diketahui

Statement REPEAT dapat digunakan untuk pengulangan dengan jumlah pengulangan yang

diketahui dan nilai kenaikan atau penurunan sebesar nilai tertentu (sebesar 1 atau tidak

sebesar 1).

Contoh:

Program untuk pengulangan dengan kenaikan sebesar 1 atau menggantikan

perintah:

For i:=1 to 20 do writeln(i)

Program Ulang;

Uses Wincrt;

Var

i:integer;

Begin

i:=1; {nilai awal}

Repeat

Writeln(i);

i:=i+1; {menaikkan nilai i}

Until i > 20;

End.


 

J. Statement REPEAT untuk Jumlah Pengulangan Yang Tidak Diketahui

Jika dalam proses pengulangan tidak diketahui banyaknya pengulangan, maka dapat

digunakan statement WHILE atau REPEAT.

Contoh:

Program untuk menampilkan karakter yang dimasukkan lewat keyboard secara

berulang-ulang hingga karakter '*' dimasukkan.

Program Ulang;

Uses Wincrt;

Var

x:char;

Begin

Repeat

Writel('Masukkan bilangan: ');

Readln (x);

Until x = '*';

End.


 

K. Statement REPEAT Bersarang (Nested REPEAT)

Sama halnya dengan statement FOR dan WHILE, ada kemungkinan statement REPEAT

yang digunakan lebih dari satu dan statement REPEAT yang satu dapat berada didalam

statement REPEAT yang lain.

Contoh :

Ingin dibuat program untuk menampilkan bentuk seperti berikut ini:

*

**

***

****

PROGRAM TAMPIL;

USES WINCRT;

VAR

I,J:INTEGER;

BEGIN

I:=1; {baik loopingan I maupun J memerlukan nilai awal}

REPEAT

J:=1;

REPEAT

WRITE('*');

J:=J+1;

UNTIL J > I ;

WRITELN;

I:=I+1;

UNTIL I > 4;

END.

»»  READMORE...